MAKASSAR— Dalam rangka mendukung terselenggaranya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 yang aman dan damai di Provinsi Sulawesi Selatan, Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun, S.I.P., menggelar silaturahmi dengan berbagai komponen masyarakat wilayah Sulsel. Acara ini, yang mengusung tema “Tudang Sipulung,” dilaksanakan pada Selasa, 10 September 2024, bertempat di Cafe Agung, Jl. Dr. Ratulangi, Kota Makassar.
Silaturahmi ini bukan hanya sekadar pertemuan, tetapi sebuah upaya strategis untuk memperkokoh kebersamaan dan memperkuat sinergitas antara seluruh elemen masyarakat di Sulawesi Selatan.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, mulai dari perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Komisi Pemilihan Umum (KPU), hingga Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Selatan. Selain itu, para tokoh agama, tokoh masyarakat, perwakilan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), organisasi mahasiswa, pimpinan media, dan wartawan turut hadir dalam pertemuan ini.
Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun memulai acara dengan menekankan pentingnya sinergitas antara seluruh komponen masyarakat dalam menciptakan suasana yang kondusif selama pelaksanaan Pilkada Serentak 2024. “Tudang Sipulung” yang berarti berkumpul untuk berdiskusi dan mencari solusi bersama, diangkat sebagai tema karena mencerminkan semangat kebersamaan dan gotong royong yang menjadi ciri khas budaya Sulawesi Selatan.
Pentingnya Sinergitas untuk Pilkada yang Damai
Dalam pidatonya, Pangdam XIV/Hasanuddin menyampaikan bahwa peran serta semua komponen masyarakat sangat penting untuk memastikan Pilkada Serentak 2024 berjalan dengan aman, tertib, dan lancar. Beliau menegaskan bahwa tugas menjaga keamanan bukan hanya tanggung jawab TNI dan Polri, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.
“Keamanan dan kedamaian dalam Pilkada bukanlah tugas yang bisa dipikul oleh satu atau dua pihak saja. Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Oleh karena itu, sinergitas antara TNI, Polri, pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh warga sangatlah penting,” ujar Mayjen Bobby.
Beliau juga menyoroti pentingnya kerukunan antarumat beragama sebagai salah satu pondasi utama dalam menjaga stabilitas daerah selama masa pemilihan. Menurutnya, kerukunan ini harus terus dipelihara dan diperkuat, terutama di tengah situasi politik yang kadang kala memanas.
Peran FKUB dan Kesbangpol dalam Menjaga Kerukunan
Dalam acara tersebut, Ketua FKUB Sulawesi Selatan, Drs. H. Amir Jafar, juga memberikan pandangannya mengenai pentingnya peran FKUB dalam menjaga kerukunan antarumat beragama selama proses Pilkada. Menurutnya, FKUB memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keharmonisan antarumat beragama agar tidak terjadi gesekan yang dapat mengganggu jalannya Pilkada.
“Kita di FKUB terus berupaya untuk menjaga dialog antarumat beragama agar tidak ada kesalahpahaman yang bisa memicu konflik. Terutama menjelang dan selama Pilkada, kita harus lebih intens dalam berdialog dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kedamaian,” jelas Amir Jafar.
Sementara itu, Kepala Kesbangpol Sulawesi Selatan, Dr. H. Syamsul Bahri, menambahkan bahwa Kesbangpol akan terus bekerja sama dengan FKUB dan instansi terkait lainnya untuk memastikan tidak ada isu-isu yang dapat mengganggu stabilitas selama Pilkada berlangsung. Kesbangpol, kata Syamsul, juga akan memperkuat koordinasi dengan KPU dan Bawaslu dalam hal pengawasan terhadap pelaksanaan Pilkada, khususnya terkait potensi konflik yang mungkin timbul.
Dukungan KPU dan Bawaslu untuk Pilkada yang Berkualitas
Ketua KPU Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Rahmat Hidayat, dalam kesempatan tersebut menyampaikan komitmen KPU untuk menyelenggarakan Pilkada yang berkualitas dan transparan. Menurutnya, KPU telah mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk memastikan bahwa setiap tahap Pilkada berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Kami di KPU sudah melakukan berbagai persiapan, termasuk sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya partisipasi mereka dalam Pilkada. Kami juga terus bekerja sama dengan Bawaslu untuk memastikan bahwa proses Pilkada berjalan jujur dan adil,” kata Rahmat Hidayat.
Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan, yang diwakili oleh Ketua Bawaslu, Dr. Sri Rahmi, juga menyampaikan hal serupa. Ia menekankan pentingnya pengawasan yang ketat untuk mencegah adanya pelanggaran selama Pilkada. Bawaslu, menurut Sri Rahmi, akan bertindak tegas terhadap setiap pelanggaran yang ditemukan.
“Kami di Bawaslu siap bekerja 24 jam penuh untuk memastikan bahwa Pilkada ini bebas dari kecurangan. Kami juga mengajak masyarakat untuk turut serta dalam mengawasi jalannya Pilkada. Jika ada pelanggaran, laporkan kepada kami, dan kami akan segera menindaklanjuti,” ujar Sri Rahmi.
Peran Media dalam Mendukung Pilkada yang Damai
Pangdam XIV/Hasanuddin juga mengapresiasi peran media dalam menjaga situasi tetap kondusif selama Pilkada. Menurutnya, media memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi yang akurat dan menyejukkan kepada masyarakat.
“Media adalah mitra kami dalam menjaga kedamaian. Informasi yang disampaikan oleh media sangat berpengaruh terhadap situasi di lapangan. Oleh karena itu, saya harap media dapat terus bekerja secara profesional dan membantu kami dalam menyebarkan pesan-pesan damai kepada masyarakat,” ungkap Pangdam.
Dalam sesi diskusi, perwakilan dari media juga menyampaikan komitmen mereka untuk memberitakan Pilkada dengan cara yang obyektif dan netral. Mereka sepakat untuk tidak memihak salah satu calon dan berjanji akan menyaring setiap informasi sebelum dipublikasikan agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.
Organisasi Mahasiswa dan Peran Aktif Generasi Muda
Salah satu segmen penting dalam acara ini adalah kehadiran perwakilan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan organisasi mahasiswa lainnya. Pangdam XIV/Hasanuddin menekankan bahwa generasi muda memiliki peran vital dalam menjaga stabilitas selama Pilkada. Menurutnya, mahasiswa adalah agen perubahan yang memiliki potensi besar untuk menciptakan iklim politik yang sehat.
“Kita membutuhkan partisipasi aktif dari generasi muda, khususnya mahasiswa, dalam menjaga proses demokrasi ini. Mahasiswa harus menjadi teladan dalam menyampaikan aspirasi secara damai dan mendukung terciptanya Pilkada yang jujur dan adil,” tegas Pangdam.
Perwakilan BEM Universitas Hasanuddin, Muhammad Fikri, dalam kesempatan tersebut menyatakan kesiapannya untuk berperan aktif dalam mengawal Pilkada. Ia mengajak seluruh mahasiswa di Sulawesi Selatan untuk bersikap kritis namun tetap menjaga etika dalam menyampaikan pendapat.
“Kami di BEM siap menjadi bagian dari solusi, bukan masalah. Kami akan mengawal Pilkada ini dengan cara yang damai dan mendukung penuh upaya-upaya untuk menjaga kondusivitas di Sulsel,” ujar Fikri.
Harapan dan Komitmen Bersama
Acara silaturahmi ini diakhiri dengan penyampaian harapan dan komitmen bersama dari seluruh peserta yang hadir. Mereka sepakat untuk terus menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik guna memastikan bahwa Pilkada Serentak 2024 di Sulawesi Selatan berjalan aman dan damai.
Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun, menutup acara dengan menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi. Beliau berharap bahwa semangat kebersamaan yang telah ditunjukkan dalam acara ini akan terus terjaga hingga Pilkada selesai.
“Kita semua memiliki tujuan yang sama, yaitu menjaga keamanan dan kedamaian di Sulawesi Selatan. Saya yakin dengan sinergitas yang telah kita bangun ini, Pilkada Serentak 2024 akan berlangsung dengan aman dan damai,” pungkas Pangdam.
Silaturahmi ini menjadi bukti bahwa seluruh komponen masyarakat di Sulawesi Selatan memiliki tekad yang kuat untuk menjaga persatuan dan kesatuan, demi terciptanya Pilkada yang damai, aman, dan demokratis. Dengan sinergitas yang telah terjalin, diharapkan Pilkada Serentak 2024 di Sulsel dapat menjadi contoh pelaksanaan demokrasi yang baik bagi daerah lain di Indonesia.(*)