PALOPO – Di tengah rimbunnya perkebunan Marobo, Telluwanua, Kota Palopo, suasana hangat dan penuh kekeluargaan menyelimuti sebuah pondok sederhana. Pada Kamis, 12 September 2024, Ikatan Keluarga Pemuda Palopo (IKPP) menggelar silaturahmi yang tidak hanya menyatukan para pekerja tambang dari berbagai wilayah, tetapi juga membangkitkan kenangan dan rasa kekompakan yang selama ini terjalin di antara mereka.
Di bawah langit biru yang cerah, pertemuan tersebut disemarakkan dengan semangat kekeluargaan yang kuat. Para anggota IKPP duduk bersama dan dipenuhi dengan hidangan khas Luwu Raya, seperti Kapurung, Pacco’ dan Dange. Makanan tradisional Kapurung dan Dange yang terbuat dari sagu ini menyatukan mereka dalam canda tawa dan cerita-cerita masa lalu.
Hery Safutra, salah satu anggota IKPP, mengungkapkan bahwa komunitas ini dibentuk sebagai wadah silaturahmi bagi para pekerja tambang yang berasal dari Palopo dan tersebar di berbagai penjuru Indonesia, khususnya di luar Sulawesi Selatan. “IKPP bukan sekadar komunitas, tetapi sudah menjadi keluarga kedua bagi kami. Melalui pertemuan ini, kami bisa saling menguatkan dan menjaga hubungan yang sudah terjalin lama,” ujar Hery penuh rasa syukur.
Sementara itu, Sarman, yang turut hadir dalam acara tersebut, membagikan cerita penuh kenangan tentang perjalanan mereka saat bekerja di Kalimantan. “Pertemuan di Marobo ini membangkitkan nostalgia. Kami bekerja bersama di Kalimantan, menghadapi tantangan dan lika-liku pekerjaan tambang. Di sini, kami bisa mengenang masa-masa itu dengan lebih santai, sambil menikmati makanan khas kampung halaman.”
Tidak hanya sekadar ajang nostalgia, IKPP juga dikenal karena solidaritas yang kuat di dalamnya. Sebelumnya, komunitas ini pernah berperan dalam menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Kabupaten Luwu melalui IKPP chapter PT Buma Tabang Project.
Kontribusi ini semakin memperkuat ikatan di antara mereka, menunjukkan bahwa meskipun mereka bekerja jauh dari kampung halaman, rasa kepedulian terhadap tanah kelahiran tidak pernah pudar.(*)