MAKASSAR – Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Kabar duka menyelimuti masyarakat Gowa setelah Raja Gowa ke-38, Andi Kumala Andi Idjo Daeng Sila Karaeng Ta Lembang Parang Sultan Malikussaid II Batara Gowa III, wafat pada Kamis (28/11/2024) dini hari.
Informasi tersebut pertama kali tersebar melalui pesan berantai di WhatsApp. Dalam pesan itu disebutkan bahwa Andi Kumala Idjo mengembuskan napas terakhir di Pusat Jantung Terpadu RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar, pada pukul 04.40 WITA.
“Assalamu’alaikum wr wb. Dapat kabar duka, Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, telah berpulang ke rahmatullah PYM ANDI KUMALA IDJO KARAENG LEMBANG PARANG SOMBAYYA RI GOWA di RS Wahidin jam 04.40,” demikian bunyi pesan tersebut.
Kepergian sang raja meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Gowa. Sosok Andi Kumala Idjo dikenal bukan hanya sebagai pemimpin adat, tetapi juga sebagai penjaga harmoni dan pemersatu komunitas. Beliau kerap dianggap sebagai figur bijaksana yang tak pernah lelah melestarikan nilai-nilai budaya dan tradisi leluhur.
“Beliau bukan hanya simbol adat, tetapi juga teladan yang menginspirasi masyarakat dalam menjaga tradisi dan persatuan,” ujar salah satu tokoh adat Gowa yang tak kuasa menahan haru.
Raja Gowa ke-38 ini memimpin dengan penuh pengabdian, menjaga kearifan lokal sembari tetap relevan dengan perkembangan zaman. Masyarakat Gowa kini berkabung atas kepergiannya, merasakan kehilangan yang mendalam atas sosok pemimpin yang dicintai.
Hingga berita ini diturunkan, keluarga besar dan kerabat masih mempersiapkan prosesi pemakaman yang akan dilakukan dengan adat kebesaran Gowa. Kepergian Andi Kumala Idjo menjadi momen refleksi bagi masyarakat Gowa untuk terus menjaga dan melestarikan warisan budaya yang telah diwariskannya.
Selamat jalan, Karaeng Ta Lembang Parang. Semoga amal dan pengabdianmu diterima di sisi-Nya.
