PAPUA – Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2024 mengusung subtema “Suara Anak Membangun Bangsa”. Salah satu acara yang menarik perhatian adalah pembacaan Suara Anak Indonesia Tahun 2024, di mana anak-anak dari Provinsi Papua dan 38 provinsi lainnya menyampaikan harapan mereka terkait pemenuhan hak-hak anak. Suara Anak dari seluruh Indonesia ini disusun oleh Forum Anak Nasional (FAN) dan disampaikan oleh lima anak perwakilan FAN.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dalam keterangan persnya menekankan pentingnya kebebasan anak-anak untuk berekspresi, terutama pada momen HAN 2024. Presiden turut menikmati berbagai penampilan yang disuguhkan oleh anak-anak. “Hari Anak Nasional adalah harinya anak-anak, tempat anak berinteraksi, bermain, bersenang-senang,” ujar Presiden pada Selasa (23/7).
Harapan Anak Papua: Meningkatkan Pendidikan di Papua
Enis Bahabol, siswa kelas 11 jurusan Audio Video di SMKN 1 Sentani, hadir dalam perhelatan ini. Ia menyampaikan harapannya agar pendidikan di Papua semakin mendapat perhatian dari pemerintah, terutama dalam hal sarana dan prasarana pendidikan. “Kami sangat membutuhkan bantuan pemerintah seperti alat transportasi yang memudahkan kami untuk mencapai sekolah,” ungkap Enis saat diwawancarai di sekitar Istora Papua Bangkit, Provinsi Papua.
Enis juga mengajak generasi muda Papua untuk terus meningkatkan kompetensinya, tidak hanya melalui jalur akademis, tetapi juga nonakademis. Menurutnya, keterampilan nonteknis saat ini memegang peranan penting dalam mendukung kesuksesan di masa depan. “Saya merasakan manfaat berorganisasi dalam mengajarkan nilai-nilai karakter Profil Pelajar Pancasila. Supaya ketika saatnya kita menjadi pemimpin, kita akan lebih siap dan matang secara mental. Pesan saya, mari kita ikuti aktivitas yang positif untuk memperkaya wawasan, pergaulan, dan ilmu pengetahuan, seperti terlibat dalam organisasi sekolah,” ucap Enis sambil memberikan semangat kepada sesama siswa untuk terus belajar dan mencoba berbagai hal positif guna meningkatkan kualitas diri menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Aktivitas Organisasi: Membangun Karakter dan Teladan
Senada dengan Enis, Denalyn Ivana Mitzie Sokoy, siswi kelas 11 jurusan Teknik Komputer Jaringan, menyatakan bahwa aktif berorganisasi di sekolah dapat menjadi contoh teladan bagi teman-teman lainnya. Selain itu, aktivitas di organisasi juga memberikan pengalaman luar biasa yang belum tentu didapat dari pelajaran akademis di kelas.
Tentang Forum Anak Nasional
Forum Anak Nasional merupakan organisasi anak di bawah naungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA). Forum ini menjembatani komunikasi dan interaksi antara pemerintah dengan anak-anak di seluruh Indonesia dalam rangka pemenuhan hak partisipasi anak. Forum anak dapat juga diartikan sebagai pertemuan anak-anak dari berbagai kelompok untuk membicarakan berbagai isu yang dikembangkan pada setiap jenjang administrasi pemerintahan seperti kelurahan, desa, kawasan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, hingga tingkat nasional.
Ketua Pokja 1 Bidang pembinaan karakter keluarga TPPKK Provinsi NTB, Dini Haryati, mengatakan bahwa forum binaan PPPA bertugas untuk menyuarakan hak-hak anak. Para anggota dalam forum tersebut terdiri dari siswa SMP hingga mahasiswa. “Mereka memiliki peran sebagai pelopor yang memberi motivasi dan edukasi kepada teman-teman sebayanya melalui bahasa anak muda,” ungkap Dini.
Berbagai program edukasi yang diserukan FAN adalah tentang kewajiban anak dan orang tua yang sama-sama bertanggung jawab mengatasi masalah pernikahan di usia dini, pencegahan dan penanganan kekerasan seksual, serta bahaya narkoba, dan lain-lain. Program tersebut disosialisasikan ke sekolah dalam bentuk penyuluhan. Selain itu, para ‘duta’ ini juga mengajak teman sebayanya untuk aktif dalam komunitas bersama serta mempublikasikan berbagai aktivitas positif di media sosial.
“Jika ada laporan atau aduan, secara bersama mereka akan berkoordinasi dengan sekolah dan Dinas PPPA untuk mengatasinya,” jelas Dini.
Pada peringatan HAN 2024, Dini menekankan pentingnya kapasitas mental dan spiritual pada seluruh elemen masyarakat dalam memahami dan memenuhi hak-hak anak. Ia menilai, Orang tua dan masyarakat memiliki kewajiban yang sama untuk melindungi anak.
“Orang tua harus paham dengan perkembangan lingkungan anaknya. Dengan pola asuh yang baik, anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara lebih terarah. Kepada generasi muda, saya berpesan untuk cerdas dan bijak dalam menggunakan teknologi serta terus memotivasi diri agar semakin maju dan saling menginspirasi,” pungkas Dini.
It is appropriate time to make some plans for the future and it’s time to be happy. I have read this post and if I could I want to suggest you some interesting things or suggestions. Perhaps you can write next articles referring to this article. I desire to read even more things about it!